Setiap orang tua pasti selalu menginginkan yang terbaik untuk buah hatinya, khususnya dalam hal kesehatan. Bukankah begitu, Moms? Nah, upaya ini dapat Moms mulai dengan melakukan imunisasi kehamilan. Apakah Moms sudah mengetahui manfaat dan prosedur dari imunisasi ini?

Seperti vaksin pada umumnya, vaksin ini juga berperan untuk melindungi Moms dan buah hati dari serangan penyakit serius. Tindakan preventif ini dapat Moms lakukan sebelum dan semasa hamil dengan anjuran dokter kandungan.

Apakah Moms ragu karena banyak isu miring terkait imunisasi saat hamil? Banyak beredar mitos jika imunisasi dapat menyebabkan autisme pada janin ketika lahir. Tapi tenang, mitos ini ditentang keras oleh para pakar kesehatan karena tidak punya dasaran ilmiah.

Justru dengan dilakukan imunisasi dapat lebih menjamin kesehatan Moms. Mungkin beberapa efek samping seperti ruam kulit di bekas suntikan, rasa lelah, dan demam akan terjadi. Namun Moms tidak perlu khawatir berlebihan karena kondisi ini dapat pulih dalam jangka waktu cepat dan tidak berbahaya

Jenis Imunisasi Apa saja yang Harus Moms Lakukan?

imunisasi kehamilan

Imunisasi Sebelum Hamil

Setidaknya ada dua jenis vaksin yang harus Moms dapatkan sebelum hamil, berikut ulasannya:

MMR (Mumps Measles Rubella)

Vaksin ini dirancang untuk mencegah tiga penyakit serius, yaitu penyakit campak, penyakit gondongan, dan penyakit rubella atau yang lebih terkenal dengan campak jerman. Ketiga penyakit ini harus benar-benar harus dicegah karena jika Moms terjangkit salah satunya saja, kemungkinan keguguran sangat besar.

Varicella (Cacar Air)

Seperti namanya, vaksin ini dimaksudkan untuk mencegah penyakit cacar air. Vaksin harus dilakukan sebelum hamil dan tidak disarankan dilakukan imunisasi masa kehamilan. Karena apabila dilakukan ditakutkan akan mengganggu proses perkembangan janin, parahnya lagi dapat menyebabkan keguguran.

Vaksin ini khusus dilakukan jika Moms belum pernah terkena cacar air sebelumnya. Jika sudah, vaksin ini tidak wajib dilakukan. Untuk pastinya, Moms bisa berkonsultasi langsung dengan dokter kandungan yang ada di sekitar tempat tinggal Moms.

Imunisasi Kehamilan

Setidaknya ada tiga jenis vaksin yang harus Moms dapatkan ketika hamil, berikut ulasannya:

Hepatitis B

Penyakit Hepatitis B dapat ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya, oleh karena itu vaksin Hepatitis B harus dilakukan untuk mencegahnya. Vaksin ini biasanya dilakukan 3 kali selama masa kehamilan. Pertama dilakukan imunisasi awal kehamilan, vaksin selanjutnya dilakukan 1 hingga 6 bulan terhitung sejak vaksin pertama di awal kehamilan.

Flu

Imunisasi pada kehamilan selanjutnya adalah untuk mencegah penyakit flu yang sering menjangkit manusia. Pada saat hamil, sistem kekebalan tubuh akan menurun sehingga mudah untuk terkena flu. Walaupun flu terlihat sebagai penyakit ringan, namun pada taraf tertentu flu dapat menyerang fungsi jantung.

Tdap (Tetanus diphtheria pertusis)

Vaksin penting lainnya yang harus Moms lakukan selama masa kehamilan adalah Tdap. Seperti namanya, vaksin ini bertujuan untuk melindungi Moms dan janin dari penyakit tetanus, difteri, dan pertusis. Pada umumnya, jenis vaksin ini diberikan ketika usia kandungan sudah mencapai 27 hingga 36 minggu.

Selain vaksin di atas, beberapa ibu mungkin memiliki riwayat penyakit lainnya yang harus mendapatkan penanganan agar penyakit tersebut tidak menular ke janin. Vaksin tambahan biasanya adalah vaksin Hepatitis A untuk riwayat penyakit hati kronis dan vaksin Meningokokus untuk penyakit Meningokokus.

Ulasan imunisasi kehamilan ini dapat Moms jadikan acuan untuk berkonsultasi kepada dokter kandungan kepercayaan. Persiapkan kesehatan buah hati sejak dini ya, Moms!