Bagaimana cara melakukan deteksi dini kehamilan kosong? Kehamilan kosong, atau yang biasa disebut sebagai blighted ovum, merupakan kondisi ketika seorang perempuan mengalami kehamilan tanpa adanya embrio. Dalam kasus ini, pembuahan bisa saja sudah terjadi di dalam rahim, bahkan plasenta bisa berkembang, tapi tidak ada embrio yang tumbuh di dalamnya.
Cara Mendeteksi Kehamilan Kosong Sejak Dini
Seorang perempuan tentu tidak menginginkan adanya kehamilan kosong dalam rahimnya. Meskipun demikian, resiko ini ada, dan perlu dideteksi segera untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
1. Deteksi Dini Secara Manual Melalui Gejala Kehamilan
Dalam beberapa kasus blighted ovum, rahim yang membesar ternyata bukan karena janin, tapi penyebab lain yang berbahaya. Jadi, jangan melihat ukuran rahim untuk menentukan adanya embrio atau tidak. Ada beberapa ciri-ciri kehamilan kosong yang dapat digunakan untuk deteksi secara manual, diantaranya:
- Kram perut
- Vagina mengalami bercak darah (flek) atau berdarah.
- Test Pack menunjukkan positif tapi menstruasi tetap terjadi, bahkan darah yang keluar lebih banyak dari biasanya. Ini terjadi karena kehamilan kosong juga menghasilkan hCG yang menyebabkan testpack menjadi positif.
2. Deteksi Dini Dengan Pemeriksaan USG
Untuk hasil yang lebih akurat, deteksi dini bisa dilakukan melalui pemeriksaan dengan USG. Biasanya saat USG kehamilan usia 5 minggu, kehamilan bisa menunjukkan janin, dan bisa kantung kehamilannya saja. Namun bila dua minggu setelahnya tetap tidak ada janin, berarti itu adalah kehamilan kosong.
Kondisi ini tentu berbeda dengan kantung kehamilan yang mengandung janin, tapi yang tadinya jantungnya berdetak, jadi tidak berdetak. Ini disebut mudigah, atau kematian janin di usia muda.
BACA JUGA: Jangan Keliru, Yuk Kenali Flek Coklat Tanda Kehamilan
Berapa Lama Kehamilan Kosong Bertahan?
Kehamilan kosong bertahan berapa minggu? Karena memang di dalam kehamilan ini tidak ada embrio yang berkembang maka sudah hampir dipastikan kehamilan kosong tidak mampu bertahan lama. Bahkan ada yang langsung gugur dalam waktu tidak sampai 4 minggu kehamilan.
Dalam beberapa referensi, blighted ovum ada yang bertahan hingga 3 atau 4 bulan, Meskipun demikian, ada baiknya setelah mengetahui kehamilan kosong ini, Moms segera berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan selanjutnya.
Cara Mengatasi Kehamilan Kosong
Mungkin Moms bertanya-tanya, apakah kehamilan kosong bisakah dipertahankan? Pada dasarnya, tidak ada gunanya kehamilan kosong dipertahankan, karena memang embrio tidak berkembang dan tidak menjadi janin.
Kehamilan kosong, atau yang sering juga disebut sebagai kehamilan anembrionik (kehamilan tanpa embrio), perlu mendapat penanganan dengan tepat, agar tak berlarut-larut. Ada beberapa langkah penanganan yang bisa dilakukan, diantaranya sebagai berikut:
- Kuretase, atau pengangkatan kantung kehamilan yang kosong dari rahim sang ibu.
- Dengan menggunakan obat-obatan tertentu, yang akan meluruhkan kantung kehamilan dalam kandungan yang kosong.
- Keguguran alami – Jika tak menginginkan adanya tindakan kuretase atau konsumsi obat-obatan apapun, maka keguguran bisa ditunggu, untuk terjadi secara alami. Hal ini terjadi karena kehamilan kosong otomatis tidak akan berkembang, dan saat tubuh Moms berhenti melanjutkan proses kehamilan, ia akan gugur dengan sendirinya.
BACA JUGA: Moms, Yuk Cari Tau Gejala Hamil 1 Bulan Ini
Menjaga Kehamilan dengan Baik
Sebelum melakukan tindakan medis apapun, Moms perlu memeriksakan diri dengan menggunakan USG, untuk memastikan apakah rahim dalam kondisi aman. Jika memang ada masalah lain seperti miom, kista dan sebagainya, dokter mungkin akan menyarankan tindakan yang berbeda.
Itulah beberapa hal terkait blighted ovum termasuk apa saja gejala yang dapat digunakan untuk melakukan deteksi dini kehamilan kosong. Banyak perempuan yang pernah mengalami blighted ovum dapat hamil kembali secara normal. Jadi, Moms tak perlu khawatir, dan bijak dalam menyikapi kasus medis ini. Tetap semangat, Moms!