Moms mungkin sering bingung dengan kapan masa tidak subur wanita untuk mencegah kehamilan. Tenang, ini adalah hal yang wajar bagi pasangan suami istri ketika belum ingin menambah momongan. Namun demikian, momen ini biasanya memang agak sulit dikenali ketimbang masa subur itu sendiri.

Para wanita biasanya menggunakan jadwal haid sebagai patokan untuk menentukan kapan masa subur tiba. Ada waktu beberapa hari selama masa subur yang katanya memperbesar kemungkinan hamil. Dengan begitu, sebenarnya jadwal haid juga dapat dijadikan patokan masa tidak subur setelah haid berapa hari.

Apa Itu Masa Subur?

Masa subur wanita adalah kondisi di mana indung telur melepaskan sel telur yang siap untuk dibuahi oleh sperma. Jadi, pada saat berhubungan intim dengan pasangan, kemungkinan hamil akan lebih besar. Sebaliknya, masa tidak subur adalah kondisi di mana suit terjadi pembuahan yang memperkecil peluang hamil.

Jadi, sebenarnya ini bukan hanya tentang intensitas hubungan intim saja, ya. 

kapan wanita memasuki masa suburnya? 

Pada umumnya, masa ini berlangsung dalam rentang 12-16 hari sebelum haid berikutnya. Tentunya setiap wanita memiliki siklus haid yang berbeda-beda. Ada yang siklusnya teratur dan ada yang tidak.

Dengan patokan itulah Moms dapat memperkirakan kapan masa tidak subur wanita untuk mencegah kehamilan. Berikut penjelasan mengenai cara terbaik menunda atau mencegah kehamilan bagi pasangan suami istri.

Ketahui Masa Tidak Subur Wanita Dengan Sistem Kalender

Mungkin terdengar asing bagi Moms, tetapi sebenarnya ini adalah sebuah kontrasepsi alami yang tidak memiliki efek samping. Metode kalender ini hanya membutuhkan data berupa riwayat siklus menstruasi wanita. Nantinya, data tersebut digunakan untuk memprediksi jadwal masa subur.

Singkatnya, jika Moms sudah tahu kapan jadwal masa subur dan haid, maka lakukan hubungan intim di luar waktu tersebut. Seorang ahli asal Texas di Medical Institute for Sexual Health bernama Jennifer A. Shuford, pernah membahas tentang hal ini. Menurutnya wanita memiliki waktu-waktu tertentu di mana sangat tidak mungkin bisa hamil.

Waktu tersebut adalah di mana seorang wanita tidak berovulasi kurang lebih selama 5-7 hari setelah melakukan hubungan intim. Di sini Moms dapat mencegah kehamilan untuk sementara waktu meski tanpa menggunakan pengaman.

Peluang hamil pada wanita terjadi selama masa ovulasi atau tepat sebelum dan setelah ovulasi. Sementara jadwal ovulasi setiap wanita berbeda-beda tergantung pada siklus haid. Jadi Moms harus mencatat siklus haid secara keseluruhan, mulai dari awal hingga akhir agar metode kalender ini bisa efektif. 

Kapan Waktu Paling Tepat untuk Berhubungan Intim?

Jika Moms sudah mencatat dan menghitung siklus haid, ada hari-hari tertentu yang aman untuk berhubungan intim. Pada siklus menstruasi, ini dapat dilakukan pada hari pertama hingga ketujuh, dan di hari ke-21. Ingat, itu semua dihitung dari keseluruhan siklus haid masing-masing.

Garis bawahi pula bahwa metode kalender juga lebih cocok bagi wanita yang siklus haidnya teratur dengan rentang 25-32 hari. Sementara bagi yang siklus haidnya kurang dari 25 hari atau tidak teratur, maka metode ini tidak terlalu efektif. Sama tidak efektifnya jika digunakan setelah Moms baru saja melahirkan.

Mencegah kehamilan setelah berhubungan pada masa subur sebenarnya bisa dengan mudah dilakukan dengan menggunakan pengaman. Misalnya menggunakan kondom atau memasang kontrasepsi pil KB pada wanita. Akan tetapi, yang barusan dibahas adalah cara aman tanpa menggunakan alat kontrasepsi.

Masa tidak subur wanita untuk mencegah kehamilan tadi juga tidak disarankan untuk wanita pra-menopause dan remaja. Jangan lupa bagikan artikel ini ke semua wanita, ya, Moms!