Saat Moms sudah positif hamil, tentu satu hal yang begitu ingin diketahui adalah mengenai Hari Perkiraan Lahir (HPL). Tak ada yang salah dengan itu karena HPL memang merupakan informasi sangat penting dan jadi hak Ibu hamil. Supaya bisa memperoleh prediksi dengan tepat, ada baiknya jika Moms memahami cara menghitung Hari Perkiraan Lahir menurut USG.

Seperti namanya, metode perhitungan ini jelas menggunakan alat USG (ultrasonografi) yang artinya hanya bisa dilakukan oleh dokter kandungan. Namun sekalipun memakai USG, metode ini rupanya juga tidak 100% akurat lho Moms. Untuk itulah Moms juga harus membandingkan dengan prediksi kelahiran berdasarkan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT).

BACA JUGA: Tidak Sulit Kok, Ternyata Seperti ini Cara Membaca Hasil USG

Cara Menghitung HPL Dengan USG

Jika Moms ingin tahu berapa usia janin, biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan USG. Dalam pemeriksaan USG, dokter akan mengukur panjang antara ujung kepala dan bokong janin (crown-rump length).

Nantinya berdasarkan crown-rump length, dokter bisa melakukan prediksi Hari Perkiraan Lahir menurut USG. Namun satu hal yang harus Moms ingat, perkiraan usia janin ini hanya paling akurat dilakukan saat trimester pertama. Nanti semakin berjalannya usia kandungan entah trimester kedua atau trimester ketiga, usia janin dan prediksi kelahiran jadi makin tak akurat tapi dokter tak akan mengubah HPL.

Misalnya jika pemeriksaan pada trimester pertama akan ada kesalahan sekitar 7-10 hari. Sementara kalau Moms melakukan pemeriksaan USG di trimester kedua, kesalahannya kurang lebih 2-3 minggu dan malah jadi 3-4 minggu jika pemeriksaan HPL dengan USG di trimester ketiga. Kendati mungkin ada kekeliruan, tetap saja prediksi HPL dengan USG memberikan jadwal persalinan yang lebih akurat daripada perhitungan rumus.

Pemeriksaan USG ini disarankan untuk Moms yang memiliki siklus haid normal. Bagi Moms yang hamil di atas usia 35 tahun atau punya riwayat keguguran, tidak dianjurkan melakukannya. Lantas bagaimana bisa tahu HPL tanpa USG? Menggunakan rumus Naegel yakni menambahkan 9 bulan dan 7 hari dari HPHT. Misalkan saja HPHT Moms pada 8 Januari 2020, maka kemungkinan HPL-nya adalah 15 Oktober 2020.

BACA JUGA: Kapan Waktu yang Tepat untuk Cek USG?

Hal-Hal yang Membuat HPL Bisa Berubah

Berdasarkan data Akademi Ilmu Kesehatan Anak di Amerika, hanya 5% perempuan melakukan persalinan sesuai dengan HPL. Memang apa sih penyebab HPL bisa bergeser? Berikut ulasannya:

  1. Hal pertama yang membuat HPL bisa berubah adalah karena keliru menentukan HPHT. Hal ini memang cukup wajar mengingat tidak ada yang tahu kapan tepatnya pembuahan berlangsung, termasuk dokter. Hanya ada perkiraan kalau pembuahan terjadi dua minggu alias sekitar hari ke-11 sampai ke-21 dari HPHT.
  2. Berdasarkan International Journal of Obstetrics and Gynecology, 85% perempuan dengan ukuran leher rahim pendek yakni sekitar 1 cm saja, bakal melahirkan lebih cepat daripada perempuan dengan ukuran leher rahim 2,5 cm. Pastinya makin dekat dengan HPL, ukuran leher rahim juga bakal memendek.
  3. Hal terakhir yang membuat HPL bergeser adalah posisi si kecil di dalam rahim. Jika kepala janin sudah di posisi yang tepat sesuai usianya, maka HPL bakal tepat. Namun jika tak sesuai, persalinan jelas bakal berubah. Bahkan dokter sampai ada yang menyarankan prosesur persalinan caesar hingga induksi, jika usia kandungan sudah 40 minggu.

Bagaimana Moms? Sudah cukup paham dengan Hari Perkiraan Lahir menurut USG kan? Dengan begitu Moms tak perlu cemas sekalipun mungkin HPL tidak tepat. Karena Moms sudah melakukan persiapan yang matang demi menyambut buah hati tersayang.