Tanda-tanda ibu hamil mengalami keguguran menjadi sesuatu yang mengerikan bagi Moms yang tengah mengandung. Apalagi saat si kecil sudah sangat di nanti-nanti kehadirannya. Padahal, Moms sudah berusaha menjaga kehamilan semaksimal mungkin. Namun, keguguran yang tidak diharapkan justru datang seperti mimpi buruk. Oleh sebab itu, Moms harus meningkatkan kewaspadaan terhadap faktor penyebab keguguran serta memperhatikan betul tanda-tanda keguguran.
Risiko keguguran tertinggi biasa terjadi pada trisemester pertama dan kedua kehamilan. Umumnya di trisemester tersebut Moms sangat ekstra beradaptasi antara tubuh dengan kehadiran janin. Maka, tidak sedikit loh Moms yang gagal menyesuaikan diri dengan keberadaan janin ini. Lalu, apa saja ya tanda ibu hamil yang mengalami keguguran tersebut? Yuk, simak ulasannya berikut ini Moms!
1. Nyeri dan Kram
Nyeri dan kram selama kehamilan memang patut dikhawatirkan. Nyeri dan kram terjadi di bagian panggul, perut dan punggung belakang. Jika pada awal kehamilan nyeri dan kram menjadi tanda kehamilan maka pada periode berikutnya bisa jadi merupakan tanda keguguran. Umumnya, keguguran terjadi sebelum janin berusia 20 minggu. Untuk itu, Moms harus waspada ketika nyeri dan kram masih berlangsung saat janin belum berusia 20 minggu.
2. Bercak Darah dan Pendarahan
Tanda keguguran berikutnya yakni bercak darah dan pendarahan. Sekitar 3 dari 10 Moms yang sedang hamil mengalami pendarahan sebagai tanda keguguran. Apabila Moms mengalami kondisi seperti ini maka segeralah melakukan pemeriksaan ke dokter. Pendarahan yang terjadi harus segera dilakukan tindakan medis agar tidak membahayakan ya Moms. Karena pada beberapa kasus pertolongan medis bisa mencegah keguguran.
BACA JUGA: Pengalaman Hamil Setelah Keguguran, Apa yang Harus Diperhatikan?
3. Gumpalan dan Cairan Keluar dari Vagina
Gumpalan darah yang keluar dari vagina bisa jadi merupakan janin yang gagal hidup. Sementara cairan yang keluar dari vagina merupakan cairan ketuban yang melindungi janin. Keduanya bisa terjadi sekaligus atau salah satunya saja. Moms disarankan untuk meletakkan dalam wadah bersih. Kemudian membawanya ke dokter untuk didiagnosa. Jangan khawatir Moms kondisi ini belum tentu menjadi tanda-tanda ibu hamil mengalami keguguran.
4. Aktivitas Janin Menurun
Kondisi kesehatan janin bisa diamati dari aktivitas janin. Mulai dari ritme detak jantung, pergerakan hingga perkembangannya secara umum. Moms tentu bisa merasakan betapa aktifnya janin dalam kandungan. Namun, ketika terjadi penurunan aktivitas janin apalagi perubahan secara drastis, segeralah periksa ke dokter. Gejala ini kadang terjadi saat usia kehamilan melewati trisemester pertama. Meskipun bisa juga menjadi tanda sesuatu yang salah sedang terjadi pada janin Moms.
5. Perubahan Tanda-Tanda Kehamilan
Setiap periode kehamilan memiliki tanda kehamilan tertentu. Misalnya, pada trisemester pertama Moms mengalami mual dan muntah. Kemudian pada trisemester kedua Moms lebih sering buang air kecil. Tanda kehamilan ini wajar terjadi. Namun ketika perubahan tanda kehamilan terjadi begitu signifikan dari yang seharusnya maka Moms perlu waspada. Moms bisa menganalisis kembali tanda kehamilan apa yang seharusnya terjadi tetapi tidak terjadi. Hal ini bisa dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter kandungan ya Moms.
Tanda-tanda ibu hamil mengalami keguguran lainnya yakni terjadi penurunan kadar HCG dan hasil pemeriksaan USG yang menyatakan keguguran. Tubuh Moms yang mengalami keguguran akan secara alami menurunkan produksi HCG. Penurunan kadar HCG bisa didapatkan dengan pemeriksaan ke dokter kandungan. Sedangkan hasil pemeriksaan USG dapat dianggap sebagai tanda keguguran paling akurat. Meskipun semua tanda di atas tidak terjadi pada Moms tetapi hasil USG mampu mengetahui kondisi janin sebenarnya.