HalloMoms, buat yang sedang cari info tahapan suntik imunisasi bayi lengkap, simak baik-baik artikel ini ya. Agar tidak ada imunisasi yang terlewat hanya karena tidak tahu kapan harus memberikannya.

Imunisasi merupakan sesuatu yang penting untuk bayi dan anak-anak. Ia dapat memberikan kekebalan secara buatan dan menetap untuk jangka waktu yang lama, bahkan seumur hidup.

Moms perlu tahu bahwa ada imunisasi yang diberikan secara oral (lewat mulut) dan ada yang lewat suntik.

Imunisasi Oral

Imunisasi oral diberikan melalui mulut, biasanya diteteskan ke dalam mulut bayi. Vaksin yang diteteskan memiliki kandungan antigen virus atau kuman yang telah dilemahkan.

Ada 4 macam vaksin yang diberikan kepada bayi atau anak secara per oral.

  • Vaksin PV
  • Vaksin RV
  • Vaksin Kolera
  • Vaksin Disentri

Dari empat macam vaksin di atas, polio merupakan imunisasi wajib untuk bayi. Imunisasi polio oral biasanya diberikan di awal-awal kelahiran, sebelum bayi dibawa pulang ke rumah. Yang lain adalah imunisasi tambahan.

BACA JUGA: Jangan Sampai Terlewat, Inilah Tahapan Imunisasi Wajib pada Anak

Imunisasi Suntik

Tahapan Suntik Imunisasi Bayi
Tahapan Suntik Imunisasi Bayi

Vaksin yang diberikan dalam bentuk imunisasi suntik untuk bayi dan anak-anak ada 9 macam, yaitu:

  1. Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin) untuk mencegah TBC
  2. Vaksin MMR untuk mencegah Measles (campak), Mumps (gondongan), dan Rubella (campak Jerman)
  3. Vaksin hepatitis A dan B
  4. Vaksin DPT untuk mencegah Difteri, Pertusis, dan Tetanus
  5. Vaksin polio suntik (IPV)
  6. Vaksin HiB (Haemophilus influenza type-B) untuk mencegah flu berat.
  7. Vaksin pneumococcus untuk mencegah pneumonia dan meningitis akibat bakteri coccus
  8. Vaksin varicella untuk mencegah cacar.
  9. Vaksin demam kuning (yellow fever)

Delapan vaksin pertama merupakan vaksinasi yang ada di Indonesia. Sedangkan terakhir (vaksin demam kuning) diberikan hanya jika akan bepergian ke tempat khusus (endemik di Afrika).

Tahapan Suntik Imunisasi Bayi

Tahapan imunisasi  suntik untuk bayi dimulai sejak awal kelahiran, maksimal 12 jam setelah lahir. Vaksin yang diberikan yaitu Hepatitis B.

Ini karena hepatitis B sering menular melalui ibu kepada bayi, sedangkan ibu tidak sadar memiliki virus hepatitis B di tubuhnya. Karena tidak ada tanda-tanda manifestasi hepatitis B, sang ibu mengira sehat-sehat saja.

Mulai 0 – 2 bulan ini juga dapat diberikan vaksin BCG pencegah TBC. Cukup sekali saja.

Bulan 2, imunisasi suntik bayi menggunakan vaksin pentavalen yang mengandung vaksin DPT, HB, dan HiB sekaligus. Vaksin PCV diberikan dalam waktu yang berbeda tapi masih dalam bulan yang sama.

Bulan 3 dan 4, imunisasi pentavalen kembali diberikan sebagai ulangan. Sementara PCV diulang hanya di bulan ke 4 saja. Sebagai tambahan, PCV diberikan bersamaan dengan vaksin rotavirus, hanya saja vaksin RV diberikan per oral.

Bulan 6, PCV dan RV diulang sekali lagi. Jika dibutuhkan, vaksin influenza mulai dapat diberikan dengan pengulangan setiap tahun sekali.

Bulan 9, vaksin campak dapat mulai diberikan. Bulan 12, giliran vaksin cacar air yang bisa mulai diberikan. Vaksin cacar (varicella) cukup diberikan sekali seumur hidup. Tapi campak perlu diulang di bulan ke 18, kecuali kalau di bulan 15 dapat vaksin MMR.

Selain campak, yang perlu diulang di bulan 18 adalah polio, DPT, dan HiB. Fungsinya sebagai booster agar efektivitas imunisasi suntik untuk anak dapat meningkat.

Tifoid dan hepatitis A diberikan saat anak usia 24 bulan (2 tahun) dan merupakan yang terakhir diberikan ketika masih balita.

Nah, sudahkan Moms memahami tahapan suntik imunisasi bayi dan jadwalnya? Usahakan jangan ada yang terlewat ya, Moms, terutama imunisasi yang wajibnya. Jika terlewat, segera hubungi posyandu, puskesmas, atau bidan terdekat untuk konsultasi dan penjadwalan imunisasi.