Meningkatkan perlindungan pada bayi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengikuti tahapan imunisasi tambahan untuk anak. Moms tentu sebelumnya telah mengenal tahapan imunisasi wajib. Beberapa vaksin yang wajib diberikan adalah vaksin BCG, Polio, Pentavalen, Hepatitis B dan Campak.
Namun selain yang telah disebutkan di atas, ada juga tahap imunisasi tambahan. Ada beberapa vaksin yang bisa diberikan dalam tahap ini, tapi sifatnya pilihan.
Tahapan Imunisasi Tambahan untuk Anak
Beberapa vaksin tambahan berikut ini memang tidak wajib diberikan pada anak. Namun pada kondisi tertentu, atau orang tua memiliki riwayat kesehatan khusus, sebaiknya vaksin berikut ini diberikan.
Imunisasi MMR
Imunisasi MMR belakangan ini sangat populer karena banyaknya anak yang terlahir dalam kondisi cacat karena penyakit Rubella. MMR merupakan singkatan dari Measles (campak), Mumps (gondongan) dan Rubella. Vaksin ini sangat direkomendasikan pada anak berusia 12 sampai 18 bulan, terutama yang pernah menderita salah satu penyakit tersebut.
Imunisasi Influenza
Influenza ternyata juga bisa dicegah dengan vaksin, Moms. Uniknya, vaksin ini tak punya jadwal khusus. Yang penting saat pemberian pertama, si kecil sudah berusia 6 bulan. Setelahnya, vaksin ini bisa diberikan secara rutin tiap tahun agar anak tidak terkena flu.
Imunisasi Tifoid
Moms tentu tahu, bahwa penyebab tifus adalah bakteri Salmonella typhii yang bisa jadi sangat ganas dan melukai organ pencernaan. Vaksin ini diberikan untuk mencegah penyakit tersebut, dan diberikan pada saat usia anak 24 bulan.
BACA JUGA: 5 Jenis Tahapan Imunisasi Anak Baru Lahir yang Harus Moms Ketahui
Imunisasi Rotavirus
Infeksi rotavirus yang dicegah oleh vaksin ini sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan diare dengan tingkat kronis. Vaksin rotavirus dianjurkan sudah lengkap saat anak berusia 24 bulan.
Imunisasi Pneumokokus (PCV)
PCV adalah salah satu vaksin tambahan yang termasuk dalam jadwal imunisasi bayi di Puskesmas. Vaksin ini mencegah penyakit pneumonia, infeksi telinga, serta meningitis. Untuk jadwalnya, PCV dapat diberikan 2 kali pada saat sang buah hati berusia 7 hingga 12 bulan.
Imunisasi Hepatitis A
Selain Hepatitis B yang dicegah lewat vaksin dalam jadwal imunisasi wajib, Hepatitis A juga bisa dicegah dengan imunisasi tambahan saat usia si kecil 2 tahun. Biasanya rangkaian vaksin ini diberikan 2 kali dengan jarak 6 hingga 12 bulan.
Imunisasi HPV
HPV adalah singkatan dari Human Papilloma Virus, sebuah virus yang mengancam terjadinya kanker serviks, kutil kelamin, dan beberapa penyakit lain yang berlokasi di sekitar alat kelamin. HPV dapat diberikan sebanyak 3 kali pada saat anak berada dalam rentang usia 10 hingga 18 tahun.
BACA JUGA: Moms Jangan Abaikan Jadwal Vaksin Anak, Ini Pentingnya
Memilih Imunisasi Tambahan dengan Bijak
Rutin memperhatikan jadwal imunisasi 2020 yang ada di buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dapat mencegah Moms dari keterlambatan pemberian imunisasi wajib. Namun jika ada keinginan untuk memberikan imunisasi tambahan, berkonsultasilah dengan dokter anak untuk menentukan kapan waktu terbaik.
Beberapa anak mungkin sangat disarankan untuk diberi vaksin tertentu, tapi tidak demikian dengan anak lainnya. Hal ini bisa saja terjadi karena riwayat penyakit anak dan orang tua yang berbeda, serta lingkungan yang berbeda pula. Oleh karena itu, tidak bisa menyamakan kebutuhan vaksin tambahan antara satu anak dengan lainnya.
Itulah berbagai vaksin dalam tahapan imunisasi tambahan untuk anak yang Moms perlu tahu, untuk menambah pengetahuan tentang pencegahan penyakitnya. Jadi menurut Moms, si kecil kira-kira butuh imunisasi tambahan apa ya? Jika Moms tidak tahu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak kepercayaan Moms.