Meskipun pada dasarnya gampang, beberapa wanita justru masih bingung bagaimana sebenarnya cara untuk menghitung usia kehamilan. Menghitung usia kehamilan sendiri memiliki dua metode secara umum. Metode pertama adalah menghitung usia kehamilan dalam bulan menggunakan perhitungan siklus haid, sementara metode kedua menggunakan USG.
Baik metode menggunakan perhitungan siklus haid atau menstruasi, maupun menggunakan metode USG, keduanya sama-sama cukup akurat. Namun, tentu saja keduanya juga memiliki beberapa kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Nah Moms, sekarang bagaimana sih cara menghitung usia kehamilan dengan kedua metode itu? Yuk dibaca lebih lanjut.
Menghitung Usia Kehamilan Berdasar Perhitungan Siklus Menstruasi dan USG
Cara menghitung usia kandungan atau kehamilan dengan menggunakan metode perhitungan siklus menstruasi atau haid, kadang disebut juga sebaga cara menghitung usia kehamilan HPHT. Pengertian HPHT sendiri adalah Hari Pertama Haid Terakhir yang artinya hari pertama pada siklus menstruasi terakhir yang dialami seorang wanita sebelum masuk fase kehamilan.
HPHT ini kemudian dianggap sebagai hari awal fase kehamilan, meskipun pada kenyataannya proses pembuahan sperma pada ovum atau sel telur baru terjadi sekitar 11-21 hari dari HPHT tersebut. Namun demikian, perhitungan usia kehamilan dengan mengambil HPHT sebagai basis penghitungan tetap dinilai masih cukup akurat.
Dengan berasumsi bahwa seorang wanita akan menjalani kehamilan selama lebih kurang 40 minggu, maka HPHT tetap dapat dijadikan landasan yang ideal untuk melakukan perhitungan. Praktik dari metode yang kadang disebut juga sebagai Rumus Naegele ini juga sangat gampang. Moms bisa menyimak langkah perhitungannya sebagai berikut:
- Tentukan terlebih dahulu HPHT
- Tambahkan tanggal HPHT 1 tahun ke depan
- Tambahkan kembali tujuh hari
- Lalu mundurkan tiga bulan
Untuk lebih memudahkan pemahamannya Moms bisa melihat contoh di bawah ini;
- Misalnya HPHT diketahui adalah tanggal 17 Agustus 2019
- 17 Agustus 2019 + 1 tahun = 17 Agustus 2020
- 17 Agustus 2020 + 7 Hari = 20 Agustus 2020
- 20 Agustus 2020 – 3 bulan = 20 Mei 2020
Dari contoh di atas maka HPL atau Hari Perkiraan Lahir adalah 20 Mei 2020, selanjutnya Moms dengan mudah menghitung usia kehamilannya dengan berpatokan pada HPL tersebut.
Akan tetapi metode menggunakan HPHT dan siklus menstruasi ini bisa saja tidak akurat jika Moms lupa HPHT-nya, atau mungkin siklus haidnya sendiri yang tidak teratur.
Cara menghitung usia kehamilan jika haid tidak teratur memiliki metodenya sendiri? Dan metode yang paling umum digunakan adalah menggunakan teknologi USG.
Cara Menghitung Usia Kehamilan dengan Metode USG
Dengan USG Transvaginal, perhitungan usia kehamilan bisa lebih akurat dengan catatan dilakukan pada masa-masa awal kehamilan. Hal ini dimungkinkan karena pada umumnya pertumbuhan janin pada usia awal kehamilan cenderung sama. Sementara pada masa pertengahan dan menjelang kelahiran, tumbuh kembang setiap janin dapat saja berbeda.
Namun keunggulan lain cara penghitungan usia kehamilan metode USG daripada cara menghitung usia kehamilan manual seperti berdasarkan siklus haid, adalah adanya sesi konsultasi dengan ahli. Jadi selain dapat memprediksi HPL secara lebih teliti, metode ini juga dapat dijadikan sebagai moment monitoring pertumbuhan janin.
Untuk Moms yang sudah mengetahui HPL dengan cara menghitung usia kehamilan dalam bulan melalui metode HPHT atau pun melalui USG, kontrol pertumbuhan janin dengan dokter ahli kandungan tetap harus dilakukan. Ini tidak saja menjadi bagian dari persiapan menyambut kelahiran si Kecil, namun juga memastikan bahwa ia tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang seharusnya.