Menggendong menjadi salah satu cara meningkatkan bonding kepada anak. Selain membuat anak lebih nyaman, menggendong juga dirasa lebih efisien dibanding jika menggunakan stroller. Nah, bagi Moms yang suka menggendong bayinya, ada baiknya Moms memerhatikan kenyamanan dan kesehatan si kecil. Jika Moms memilih tipe gendongan depan, ada baiknya ketahui bahaya gendongan bayi depan berikut.

Jenis Gendongan Bayi Depan

Pada dasarnya ada dua jenis gendongan bayi depan yang banyak dijual di pasaran. Selain mudah ditemukan, jenis gendongan ini juga lazim digunakan oleh para mama muda Indonesia. Bagi Moms yang sedang mencari gendongan depan untuk si kecil, berikut dua jenis gendongan depan yang cukup populer di Indonesia.

Hipseat

Gendongan depan ini paling banyak dijual di pasaran. Selain harganya yang terjangkau, gendongan hipseat juga sering dijadikan sebagai kado bayi baru lahir. Tetapi, ternyata jenis gendongan ini tidak direkomendasikan loh Moms. Hal ini dikarenakan jenis gendongan hipseat dapat menimbulkan risiko yang akan mengganggu kesehatan si kecil.

SSC (Soft Structured Carrier)

Jenis gendongan depan ini yang direkomendasikan untuk si kecil. SSC bisa menopang punggung hingga bagian bawah si kecil dengan aman tanpa menimbulkan risiko berbahaya. Tipe gendongan ini memiliki merek dan harga yang beragam di pasaran dan Moms bisa memilihnya sesuai dengan budget dan kebutuhan Moms dalam menggendong si kecil.

BACA JUGA: 7 Rekomendasi Olshop Instagram yang Jual Aksesoris untuk Bayi

Risiko Menggunakan Hipseat

Meskipun cukup populer di pasaran, Moms harus tetap mengetahui bahaya penggunaan hipseat agar tak salah pilih dalam menggunakan gendongan bayi depan. Tak mau kan Moms jika si kecil terganggu kesehatannya hanya karena Moms salah pilih gendongan? Nah, berikut ini bahaya gendongan bayi depan tipe hipseat yang perlu Moms ketahui.

  • Meningkatkan Risiko Hip Dysplasia

Ketika Moms menggendong si kecil ada baiknya posisi kaki si kecil harus setinggi pinggul yang biasanya disebut dengan posisi M-shape. Posisi ini dapat menjaga kesehatan pinggul si kecil agar tidak bergeser. Nah, jika Moms menggunakan hipseat, maka kaki si kecil akan menggantung dengan tumpuan tulang belakang. Inilah yang bisa menyebabkan adanya pergeseran tulang paha dan tulang pinggul yang biasa disebut dengan hip dysplasia.

  • Tulang Belakang Menjadi Melengkung

Ketika Moms menggunakan gendongan depan dengan mengarahkan si kecil menghadap depan akan membuat tubuh si kecil condong ke depan. Inilah yang akan membuat tulang belakang si kecil melengkung. Tidak mau kan Moms jika si kecil bungkuk sejak kecil?

  • Over Stimulasi untuk si Kecil

Menggendong dengan arah pandangan menghadap ke depan akan membuat si kecil over stimulasi. Terlebih jika si kecil berusia di bawah 1 tahun, memberikan stimulasi yang berlebihan akan membuat otak si kecil menjadi lelah yang akan berakibat pada penurunan daya tahan tubuhnya.

  • Membahayakan Leher dan Kepala si Kecil

Jika Moms memiliki bayi di bawah 1 tahun, ada baiknya menghindari menggendong menghadap depan. Hal ini dikarenakan risiko kepala si kecil jatuh ke depan dan bisa tercekik. Inilah yang akan membuat si kecil tidak bisa bernapas dan bisa berakibat pada kematian bayi.

  • Memberi Tekanan pada Paha si Kecil

Tekanan yang diterima si kecil ketika digendong menghadap depan akan menyebabkan pergesekan di pahanya. Kondisi ini akan berakibat ruam dan bagi bayi laki-laki akan meningkatkan risiko torsio testis.

Nah, itulah bahaya gendongan bayi depan yang perlu Moms ketahui. Dengan menggunakan jenis gendongan yang tepat akan membantu pertumbuhan si kecil lebih optimal dan si kecil terhindar dari risiko yang dapat membahayakan tubuhnya.