Saat buah hati lahir, orangtua tentunya ingin yang terbaik bagi mereka. Nah, sebagai langkah awal, Moms bisa memastikan buah hati mendapatkan imunisasi lengkap demi kekebalan tubuh mereka hingga dewasa nanti. Sudah tahu tahapan umur imunisasi untuk bayi baru lahir? Yuk Moms simak informasinya, ya!

BACA JUGA: Pahami Tahap Imunisasi Pada Anak Moms, Ada Apa Saja?

Apa Manfaat Imunisasi?

Sebelum mengetahui jadwal pemberian imunisasi, tahukah Moms apa sesungguhnya manfaatnya? Tujuan imunisasi adalah membentuk antibodi agar kekebalan tubuh buah hati semakin kuat. Dengan begitu sistem imun mereka akan sanggup melawan kuman, virus, bakteri, jamur, atau mikroorganisme jahat lainnya pemicu penyakit berbahaya.

Saat diimunisasi sebenarnya tubuh si Kecil disuntik dengan virus atau bakteri penyakit yang telah dilemahkan. Secara otomatis tubuhnya akan mendeteksi serangan tersebut dan membangun kekebalan tubuh dengan memproduksi antibodi. Bila suatu saat nanti serangan tersebut kembali hadir, tubuh anak akan mengenali virus atau bakteri tersebut dan sanggup melawannya.

Lalu bagaimana bila anak tak diimunisasi? Tentu saja daya tahan tubuhnya menjadi lebih rentan dibandingkan anak-anak lain yang mengikuti jadwal imunisasi bayi lengkap. Bila terserang virus, resiko terjangkit penyakit parah pun lebih tinggi termasuk menularkannya kepada orang lain. Jadi apapun alasannya, Moms, jangan sampai ini terjadi kepada buah hati kita, ya.

BACA JUGA: Jangan Sampai Terlewat, Inilah Tahapan Imunisasi Wajib pada Anak

Tahapan Imunisasi Pada Bayi Baru Lahir

tahapan umur imunisasi

Sesuai Permenkes No. 12 Tahun 2017, inilah jenis imunisasi pada bayi usia 0 – 9 bulan yang wajib diberikan. Karena merupakan program pemerintah, pemberian imunisasi pada pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Posyandu, atau rumah sakit negeri biasanya gratis. Catat ya, Moms!

  • Vaksin hepatitis B

Penyakit hepatitis B menyerang liver yang dapat berkembang menjadi sirosis atau kanker hati. Vaksin ini harus segera diberikan 12 jam setelah bayi lahir agar hasilnya optimal. Syaratnya, bayi lebih dahulu harus disuntik dengan vitamin K1 setengah jam sebelum imunisasi. Pemberian vaksinasi juga bertujuan mencegah resiko terkena penyakit tersebut dari sang Ibu.

Moms, faktanya banyak wanita yang tidak tahu jika dirinya mengidap penyakit hati ini karena memang tak menunjukkan gejala spesifik hingga pada stadium tinggi. Imunisasi hepatitis B pada bayi harus diulang kembali saat usianya 1 bulan dan 3 bulan agar hasilnya lebih efektif.

  • Vaksin polio

Penyakit polio terjadi karena infeksi virus yang menyerang pusat saraf otak dan membuat penderitanya mengalami lumpuh layu. Imunisasi polio dapat menangkal resiko tersebut dengan pemberian sebanyak 4 tahap. Pertama adalah saat baru lahir, kedua adalah usia 2 bulan, ketiga adalah usia 4 bulan, dan terakhir saat si Kecil berumur 6 bulan.

  • Vaksin BCG

Inilah imunisasi untuk melindungi anak dari TBC (tuberculosis) akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tidak hanya menyerang organ pernapasan, TBC juga dapat menginfeksi bagian tubuh yang lain termasuk selaput otak. Vaksin ini hanya perlu diberikan sekali dalam seumur hidup, efektifnya di usia 2 bulan atau paling tidak sebelum 3 bulan.

  • Vaksin MR

MR adalah singkatan dari Measles (campak) dan Rubella (campak Jerman), yang dahulu disebut MMR karena ada tambahan vaksin Mumps (gondong). Saat ini pemerintah lebih mengutamakan imunisasi MR karena kasus gondongan sudah kian jarang ditemui. Imunisasi MR harus dilakukan dua kali, yaitu saat anak berumur 9 bulan serta 2 tahun. Ada pula yang merekomendasikan imunisasi tahap kedua di usia 15 bulan.

  • Vaksin pentavalen (DPT-HB-HiB)

Vaksin kombinasi ini dapat menangkal 6 jenis penyakit yaitu radang otak, pneumonia, hepatitis B, tetanus, batuk rejan, dan difteri. Ingat ya Moms, urutan pemberian imunisasi pada bayi baru lahir DPT-HB-HiB adalah di usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, serta 18 bulan.

Demikianlah tahapan umur imunisasi yang wajib Moms ketahui. Semoga bermanfaat!