Usia emas untuk menjalani tahapan usia imunisasi anak adalah 0 hingga 2 tahun. Pada usia ini, imunisasi disarankan dilakukan secara tepat waktu, dan berurutan. Bagi Moms yang ingin memberikan vaksin tambahan, ini juga adalah saat yang tepat untuk melakukannya, kecuali untuk vaksin HPV yang baru bisa diberikan saat usia anak minimal 10 tahun.
Untuk vaksin tambahan, tidak harus semuanya diberikan pada si kecil ya, Moms. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui vaksin tambahan mana yang penting untuk riwayat kesehatan sang buah hati.
Memahami Tahapan Usia Imunisasi Anak Usia 0 – 2 Tahun
Untuk memahami tahapan ini dengan mudah, berikut adalah penggolongan imunisasi sesuai dengan usia si kecil. Jenis imunisasi pada bayi usia 0-9 bulan juga telah tertera di sini.
Saat Baru Lahir
Saat bayi terlahir ke dunia, ada penyakit yang mengancamnya. Di antaranya adalah hepatitis B dan polio. Imunisasi Hepatitis B diberikan maksimal 12 jam setelah sang buah hati terlahir. Syaratnya, vitamin K1 disuntikkan terlebih dahulu pada bayi, minimal 30 menit sebelum vaksinasi.
Sementara itu, vaksin polio (termasuk dalam jadwal imunisasi wajib) yang terdiri dari 4 rangkaian, juga perlu dimulai segera setelah bayi lahir. Rangkaian pertama dilakukan pada momen ini, sementara yang kedua hingga keempat dapat dilakukan pada rentang usia selanjutnya.
Usia 2 – 4 Bulan
Pada rentang usia ini, Moms perlu benar-benar disiplin dalam mengajak menjalani imunisasi. Karena jika tidak, maka jadwal imunisasi selanjutnya bisa mundur semua. Akan lebih sulit untuk mengingat jadwal imunisasi apabila tidak sesuai anjuran awal.
Pada usia 2 bulan, imunisasi yang wajib diberikan adalah vaksin pentavalen, polio dan BCG. Pentavalen merupakan gabungan dari beberapa vaksin, yakni HB, DPT dan HiB (mencegah penyakit haemophilus influenza tipe B). Sementara itu untuk vaksin tambahan, bisa diberikan vaksin rotavirus dan PCV.
Pada usia 3 bulan, sekali lagi pentavalen diberikan. Demikian pula dengan vaksin polio. Saat si kecil usianya 4 bulan, rangkaian terakhir pentavalen dan polio diberikan. Untuk vaksin tambahan, rangkaian kedua PCV dan rotavirus juga diberikan di usia ini.
BACA JUGA: Agar Makin Sehat, Ini Tahapan Imunisasi Tambahan untuk Anak
Usia 6- 12 Bulan
Kalau semua vaksin wajib sudah diberikan sesuai jadwal pada rentang usia sebelumnya, maka pada usia 6 bulan tidak ada yang perlu diberikan. Untuk vaksin tambahan, Moms bisa mulai memberikan vaksin influenza, serta menyelesaikan rangkaian terakhir vaksin PCV dan rotavirus.
Pada usia 9 bulan, ada vaksin wajib yang perlu diberikan, yaitu vaksin campak. Sementara itu pada usia 12 bulan, Moms bisa memberikan vaksinasi varisela, atau Japanese encephalitis jika dibutuhkan.
Usia 15 – 24 Bulan
Pada umur 15 bulan, Moms dapat memberikan vaksin MMR. Umur 24 bulan Moms perlu melanjutkan rangkaian vaksinasi campak, hanya jika tidak memberikan MMR di usia 15 bulan. Pada usia 2 tahun ini pula, vaksin tifoid bisa diberikan.
BACA JUGA: Jadwal Imunisasi Bayi yang Harus Dipenuhi
Disiplin Imunisasi, Cegah Si Kecil dari Penyakit Berbahaya
Disiplin mengikuti jadwal imunisasi bayi di Puskesmas atau rumah sakit, akan membantu mencegah si kecil dari berbagai penyakit yang berbahaya. Ini juga akan memudahkan para tenaga kesehatan untuk memantau perkembangan imunisasi si kecil.
Mencegah penyakit melalui vaksinasi sesuai tahapan usia imunisasi anak sangat jauh lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, membantu anak-anak tumbuh besar dan sehat dengan ketahanan tubuh yang baik, akan membuat Moms merasa tenang juga.