HalloMoms! Infeksi yang terjadi pada organ paru-paru memiliki tingkatan dari infeksi ringan hingga infeksi serius. Salah satu macam-macam penyakit paru paru tersebut adalah pneumonia. Pneumonia ini dapat menyerang siapapun, tanpa memandang umur. Nah, apabila gejala infeksi paru-paru ini sudah muncul, sebaiknya segera ditangani sebelum kondisinya semakin memburuk.
Infeksi paru-paru umumnya akan menyerang mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh kurang optimal dan cenderung lebih lemah. Selain itu, infeksi paru-paru juga dapat terjadi oleh kondisi dan gaya hidup yang secara langsung maupun tak langsung berpengaruh terhadap kesehatan paru-paru. Infeksi paru-paru ini memiliki berbagai gejala yang mungkin dapat terdeteksi.
Berbagai Gejala Infeksi Paru-paru
Tahukah, Moms? Infeksi paru-paru memiliki berbagai gejala yang mungkin dapat terdeteksi, lho. Bagaimana sih gejala yang timbul saat terkena infeksi paru-paru itu? Berikut informasinya!
Gejala Infeksi Paru-Paru Akibat Virus
Gejala infeksi paru-paru yang paling sering timbul disebabkan oleh virus adalah batuk, sakit tenggorokan, pilek, dan demam ringan. Terdapat pula gejala yang timbul seperti yang dilaporkan pasien lain seperti kesulitan bernafas, mengi, dan dehidrasi. Bahkan, bibir pengidap bisa terlihat hingga kebiruan yang menandakan jika tubuhnya sedang kekurangan oksigen.
Infeksi Paru-Paru Akibat Jamur Candida
Gejala infeksi paru-paru yang paling umum disebabkan oleh jamur Candida ini meliputi demam ringan, sakit tenggorokan, pilek, batuk, nyeri otot, dan kedinginan. Selain itu, ada pula gejala lain, seperti kelelahan, sesak nafas, dan produksi lendir yang berlebihan.
Gejala Infeksi Paru-Paru Akibat Bakteri
Gejala yang paling umum dari infeksi paru-paru yang diakibatkan oleh bakteri adalah radang paru-paru atau inflamasi. Penyebab radang paru-paru adalah adanya pelepasan histamin oleh sel terinfeksi yang pada akhirnya akan menyebabkan pembengkakan pada saluran nafas. Aliran darah pun meningkat, sehingga produksi lendir meningkat dan terjadinya kemerahan.
Perlu Moms ketahui, gejala infeksi paru-paru ini juga dapat berupa iritasi kulit, seperti kemerahan, kering, dan terasa gatal. Bahkan, dapat pula disertai oleh benjolan seperti jerawat yang keluar nanah. Selain itu, dapat pula muncul gejala lain seperti batuk, sesak nafas, menggigil, kelelahan, demam, pegal-pegal dan infeksi saluran kemih.
Apa sih Penyebab Infeksi Paru-paru Pneumonia?
Seperti yang sudah kita tahu, pneumonia sendiri merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh infeksi. Infeksi yang dimaksud di sini bisa berbagai hal ya, Moms, seperti misalnya:
a. Infeksi akibat jamur
Orang yang menderita infeksi jantung jenis ini biasanya adalah orang yang mengidap penyakit kronis atau setidaknya memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
b. Infeksi akibat virus
Pneumonia yang diakibatkan oleh virus pemicu flu atau pilek umumnya menyerang pada balita.
c. Pneumonia aspirasi
Infeksi paru-paru yang terakhir adalah faktor ketidaksengajaan. Pengidap pneumonia secara tidak sengaja menghirup objek asing, baik melalui mulut maupun hidung. Misalnya, tersedak muntah, ludah, maupun makanan dan minuman.
d. Infeksi akibat bakteri
Paru-paru yang terinfeksi karena bakteri biasanya diakibatkan oleh bakteri methicillin-resistant staphylococcus aureus.
Perlu diperhatikan juga jika kuman yang menyebabkan infeksi paru-paru juga dipengaruhi oleh faktor lokasi atau tempat penularannya. Misalnya, kuman pneumonia yang berada di tempat umum berbeda dengan kuman pneumonia yang ada di rumah sakit.
Kira-kira, infeksi paru-paru menular atau tidak, ya? Tentu saja jawabannya adalah iya. Untuk kasus pneumonia, penularan nya dapat terjadi ketika pengidap pneumonia sedang bersin atau batuk.
Infeksi paru-paru menjadi salah satu jenis penyakit yang banyak terjadi. Salah satu jenisnya adalah pneumonia. Infeksi paru-paru sendiri terjadi karena beberapa faktor dengan gejala infeksi paru-paru yang berbeda-beda. Nah, jika Moms merasa memiliki beberapa gejala seperti yang sudah disebutkan di atas, segera beli obat infeksi paru-paru di apotek atau periksa ke dokter, ya.