Moms, bayi yang berumur 16 bulan ternyata lebih mudah beresiko terkena penyakit demam berdarah, loh! Maka dari itu Moms harus paham tentang gejala DBD pada bayi 16 bulan.

Sebelumnya Moms harus tau apa itu demam berdarah dengue (DBD). DBD merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh gigitan dari nyamuk Aedes Aegypti. Sesuai dengan namanya, penyakit ini menyebabkan demam tinggi dan munculnya bintik merah/ruam di sekitar kulit. Umumnya orang yang terkena demam berdarah akan mengalami sakit sekitar 1 minggu atau lebih dan akan sembuh dengan cepat bila dilakukan pengobatan secara cepat dan tepat. 

Nyamuk penyebab demam berdarah sangat berbeda dengan nyamuk jenis lainnya. Nyamuk penyebar virus dengue ini hanya bisa berkembang biak dalam cuaca lembab dan hangat serta tempat yang penuh genangan air. Itulah alasannya mengapa angka kasus DBD meningkat ketika musim hujan tiba. 

BACA JUGA: Jangan Tertukar, Kenalilah Perbedaan Gejala DBD dan Tifus

Gejala Demam Berdarah

Gejala DBD Pada Bayi 16 Bulan
Gejala DBD Pada Bayi 16 Bulan

Berbeda dengan orang dewasa, gejala DBD pada bayi 16 bulan terbilang cukup ringan namun sulit untuk dikenali. Bahkan beberapa bayi yang mengalami kondisi DBD tidak menunjukkan gejala yang jelas. Maka dari itu Moms harus bisa mengenali penyebab demam berdarah pada bayi. 

Gejala DBD pada bayi 16 bulan yang Moms bisa mudah untuk mengenalinya adalah tanda demam tinggi dengan suhu badan yang mencapai 40 derajat. Selain demam tinggi biasanya juga disertai dengan rasa nyeri di bagian belakang mata, tulang, persendian dan otot. Adanya ruam/bintik merah juga bisa menjadi indikasi dalam mengenali gejala DBD pada bayi.

Bagi orang dewasa mungkin akan lebih mudah untuk mengatakan apa yang dirasa sakit. Namun pada bayi tentu berbeda. Meskipun bayi 16 bulan sudah bisa mulai belajar berbicara tetapi belum sepenuhnya mudah dimengerti oleh Moms. Maka dari itu bila bayi menunjukkan sikap yang rewel dan terus menangis setiap saat, mungkin itu bisa menjadi tanda bahwa dia merasakan sakit di tubuhnya. 

DBD biasa juga disebut dengan demam patah tulang. Meskipun pada kenyataannya bukan benar-benar patah tulang namun orang dewasa atau bayi yang menderita DBD akan merasakan sakit demam yang disertai rasa nyeri. Gejala DBD pada bayi 16 bulan bisa Moms lihat sejak hari 4 hingga seminggu setelah digigit oleh nyamuk betina Aedes Aegypti. Kondisi ini bisa berlangsung 2 hingga 7 hari.

Setelah demam mulai turun terkadang juga ada gejala DBD pada bayi 16 bulan lain yang mulai nampak seperti rasa mual, muntah dan mengalami kesulitan bernapas dan bahkan bisa sampai kekurangan cairan. Bila Moms mendapati gejala ini pada si buah hati maka segeralah ke dokter untuk bisa dilakukan perawatan medis secara tepat. Nantinya dokter akan memeriksa dan mendiagnosa apa penyebab demam berdarah pada bayi. Bila diperlukan dokter juga akan meminta sampel darah dan menanyakan riwayat medis bayi Moms. 

BACA JUGA: Bahan Alami untuk Bantu Obati Gejala DBD Pada Bayi 1 Tahun

Untuk saat ini belum ada obat khusus untuk penyakit DBD. Bagi bayi yang terkena DBD bisa Moms obati dengan memberikan banyak cairan untuk menghindari dehidrasi. Sebaiknya hindari penggunaan obat-obatan seperti ibuprofen atau acetaminophen guna menghindari terjadinya pendarahan yang justru dapat memperburuk kondisi si buah hati. 

Sebagian besar kasus penyakit DBD bisa sembuh dalam kurun waktu 1 hingga 2 minggu tergantung dari pengobatan yang dilakukan. Jika Moms melihat gejala DBD pada bayi sudah memburuk sejak hari pertama maka segera lakukan perawatan medis. 

Ada banyak faktor penyebab demam berdarah yang harus Moms ketahui seperti misal kondisi rumah yang kotor maka dari itu Moms harus selalu menjaga kebersihan rumah terutama kamar mandi karena nyamuk Aedes Aegypti sangat senang bersarang pada tempat yang lembab dan terdapat genangan air. Jangan beri tempat nyamuk untuk berkembang biak. Pastikan untuk selalu membersihkan dan mengganti air kamar mandi setidaknya 1x seminggu.