Dikira hamil, eh tahunya nggak hamil. Padahal test pack sudah menunjukkan tanda positif. Lantas, kenapa hasil test pack bisa salah?
Sebetulnya Moms, test pack atau alat tes kehamilan sendiri cukup terpercaya. Tapi dalam beberapa kasus, ada yang bisa memberikan hasil yang salah. Ini bisa berupa “false positive” yang menunjukkan Moms tengah hamil padahal sebenarnya tidak hamil. Atau kondisi “false negatif” dimana hasilnya negatif ternyata malah hamil. Menurut dr Preethi Daniel, Direktur Medis di London Doctors Clinic ada beberapa alasan kenapa test pack bisa salah.
1. Masa berlaku test pack sudah habis
Penyebab pertama yang jadi alasan kuat hal ini terjadi adalah test pack tersebut sudah kedaluwarsa. Test pack yang kedaluwarsa dapat menyebabkan false negative. Selain kadaluarsa, kondisi kelembapan dan panas bisa menyebabkan kerusakan pada jendela uji pada test pack sehingga menyebabkan hasil yang tidak akurat. Jadi sebaiknya jika Moms ingin melakukan tes kehamilan di rumah, belilah test pack secara dadakan. Jangan menyimpan test pack dalam jumlah banyak!
BACA JUGA: http://hallomoms.com/kehamilan/penting-moms-persiapan-awal-kehamilan-yang-harus-diperhatikan/
2. Melihat hasil terlalu lama
Terlalu lama membaca hasil test juga bisa menyebabkan hasil test pack tidak akurat. Biasanya karena bosan menunggu hasilnya keluar, banyak Moms yang melakukan kegiatan lain sembari membunuh waktu. Jangan gini ya, Moms! Karena meninggalkan test pack terlalu lama dapat membuat urine menguap dan meninggalkan garis samar sebagai penanda kalau hasil positif. Sebaiknya Moms tidak membaca hasil test lebih dari 10 menit.
3. Pengaruh obat
Bila Moms menjalani perawatan kesuburan, seperti menjalani program hamil dengan bantuan dokter, program bayi tabung, dan Moms harus minum obat kesuburan, hal ini dapat menyebabkan hasil false-positive pada tes kehamilan karena bantuan kehamilan dari dokter biasanya mengandung hormon HCG.
HCG (Human Chorionic Gonadotropin) adalah hormon yang dikeluarkan oleh plasenta setelah embrio ditanamkan ke dinding rahim. Hormon ini dapat dideteksi melalui air seni wanita atau darah.
4. Melakukan tes kehamilan tidak di pagi hari
Waktu tes kehamilan juga dapat mempengaruhi hasil loh, Moms. Konsentrasi urin dapat berbeda-beda dalam sehari. Oleh karena itu sebaiknya lakukan tes kehamilan pada pagi hari saat urin dengan kondisi konsentrasi yang paling pekat dan mengandung HCG lebih tinggi. Perubahan konsentrasi urin ini bisa terjadi sepanjang hari tergantung dari apa yang Moms konsumsi. Moms juga tidak dianjurkan untuk tes kehamilan 3 jam setelah makan.
BACA JUGA: Penting Moms! Persiapan Awal Kehamilan yang Harus Diperhatikan
5. Kehamilan ektopik
Kondisi kehamilan ektopik dapat menghasilkan pembacaan yang positif pada tes kehamilan. Hasil ini menunjukkan jika Moms benar-benar hamil. Namun sayangnya kehamilan yang Moms alami ini tidak berada di tempat yang tepat. Kemungkinan besar janin akan berada di saluran tuba. Sehingga saat hasilnya menunjukkan tanda positif namun Moms mengalami nyeri perut yang tak terhingga sakitnya dan menemukan kelainan lain yang tak wajar sebaiknya hubungi dokter.
6. Kehamilan kimia
Sudah pernah mendengar kehamilan kimia, Moms? Dalam kehamilan kimia, sperma berhasil bertemu dengan sel telur dan dibuahi tetapi telur yang sudah dibuahi tersebut tidak dapat ditanamkan ke dalam rahim.
Kondisi ini akan membuat hasil tes positif, akan tetapi saat Moms melakukan USG tidak dapat dideteksi kehamilannya. Biasanya setelah hasil positif beberapa hari atau minggu kemudian Moms mengalami menstruasi. Padahal sebetulnya ini bukan menstruasi melainkan keguguran akibat kehamilan kimia.
Setelah mengecek dengan testpack untuk mengetahui hasil pastinya, pastikan untuk segera ke dokter ya, Moms!