Istilah bayi tabung mungkin sering menjadi perbincangan. Tapi, apakah Moms tahu, apa itu bayi tabung?

Sebenarnya, bayi tabung adalah istilah untuk metode in vitro fertilization atau biasa disingkat dengan IVF. Dengan metode ini, pembuahan sel telur oleh sperma bisa dilakukan di luar tubuh manusia. Meski demikian, pembuahan ini tidak bisa dilakukan dengan sembarangan.

BACA JUGA: Mengenal Hidrotubasi, Benarkah Bisa Bikin Cepat Hamil?

Maksud Istilah Bayi Tabung dan Caranya

Apa itu bayi tabung? Pengertian istilah bayi tabung adalah metode untuk hamil bagi seseorang yang memiliki kendala dalam hal kesuburan. Hal ini biasanya dilakukan jika kendala tersebut tidak bisa diatasi atau bahkan tidak diketahui sama sekali penyebabnya.

Umumnya, ketika seseorang mengeluhkan masalah kesuburan, dokter akan menyarankan untuk mengonsumsi obat tertentu. Jika tidak berhasil, tindakan bedah bisa jadi dilakukan. Metode bayi tabung, adalah langkah terakhir yang bisa menjadi alternatif jika seluruh cara sudah dicoba.

Metode bayi tabung ini berbeda dengan proses pembuahan pada umumnya. Normalnya, pembuahan dilakukan pada saluran indung telur. Sel telur yang sudah dibuahi, kemudian berjalan dan menempel pada dinding rahim hingga terjadilah kehamilan.

Berbeda dengan metode bayi tabung. Pembuahan pada metode bayi tabung dilakukan di luar tubuh. Setelah sel telur berhasil dibuahi, embrio yang terbentuk akan ditempatkan pada rahim.

BACA JUGA: Calon Ibu Perlu Tahu, Ini Faktor Penentu dan Cara Membuat Bayi Kembar!

Proses Bayi Tabung pada Manusia

Proses bayi tabung berbeda-beda, Moms. Hal ini tergantung pada keadaan dan kondisi calon ibu hamil. Meski demikian, secara umum, inti langkahnya tetap sama.

  • Pertama, Moms akan disarankan mengkonsumsi pil kontrasepsi untuk mengatasi sindrom tidak keluarnya sel telur dari ovarium. Meski begitu, hal ini tidak selalu disarankan. Lagi-lagi kembali pada kondisi calon ibu hamil. Intinya, dokter akan berusaha membuat ovarium menghasilkan sel telur, termasuk dengan memberikan obat progesterone.
  • Antagonis GnRH dalam bentuk suntik juga akan diberikan. Fungsinya, untuk mengontrol siklus menstruasi. Umumnya, hal ini bisa dilakukan dalam rentang waktu 6 hari setelah pemberian obat progesterone.
  • Folikel dalam rahim akan dicari oleh dokter menggunakan USG. Baru setelah itu, pengambilan sel telur dilakukan. Alat untuk mengambil sel telur ini berbentuk jarum dengan rongga khusus. Rongga tersebut berfungsi untuk menampung sel telur yang diambil.
  • Umumnya, proses semacam ini berlangsung selama setengah jam. Calon ibu hamil akan diberi obat khusus untuk meredakan rasa sakit, atau bahkan dibius total.
  • Pada hari yang sama, sel telur tersebut akan dipertemukan dengan sperma pasangan. Ini dilakukan untuk mencegah sperma mati atau bahkan sel telur tidak bisa dibuahi.
  • Sel telur yang sudah dibuahi akan disimpan di dalam klinik.
  • Jika embrio berkembang dengan baik dan sudah cukup matang, embrio akan dimasukkan ke dalam rahim. Proses ini dilakukan menggunakan kateter yang dimasukkan ke dalam vagina hingga mendekat ke rahim.
  • Biasanya, tidak hanya satu embrio yang dimasukkan, tetapi lebih.
  • Dua minggu setelahnya, tes kehamilan akan dilakukan.

Setelah embrio dimasukkan ke dalam rahim, umumnya ibu hamil akan mengalami ruam, pusing, perut kembung, dan beberapa gejala lain. Cairan bening atau bahkan darah mungkin juga bisa keluar dari vagina. Meski hal semacam itu normal dialami saat hamil muda, sebaiknya konsultasikan keluhan tersebut dengan dokter ya, Moms. Lebih-lebih jika gejala tersebut dirasa parah.

Nah, sekarang sudah jelas, ya, Moms, gambaran umum tentang apa itu bayi tabung? Jadi, Moms sudah paham apa yang harus dan akan dilakukan pada Moms jika Moms mengikuti program bayi tabung.